24 Januari 2009

PEMERIKSAAN TANDA VITAL TUBUH

BAB III . PEMERIKSAAN TANDA VITAL TUBUH

Topik :
1. Tanda Vital Tubuh
2. Pemeriksaan Tanda Vital: suhu, tekanan darah, frekwensi denyut nadi, frekwensi pernapasan, berat badan, tinggi badan dan elastisitas kulit

1. TANDA VITAL TUBUH

Tanda vital merupakan tanda yang sangat penting dalam perawatan pasien. karena mempunyai nilai akurasi yang sangat tinggi. Perubahan dari tanda vital tersebut berarti menandakan terjadi gangguan fungsi dari tubuh atau perubahan dari kondisi pasien, hal ini perlu mendapat perhatian dengan seksama dan perlu penanganan segera. Tiap individu mempunyai variasi tanda vital yang berbeda, seperti adanya perubahan cuaca, umur, keadaan emosional, olahraga, makan, dsb.

2. PEMERIKSAAN TANDA VITAL
Beberapa pemeriksaan Tanda vital yang sering digunakan dan relatif lebih mudah dikerjakan, seperti pemeriksaan

A. SUHU TUBUH

Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas dari tubuh ke lingkungan. Produksi panas yang dihasilkan tubuh antara lain berasal dari :
a. Metabolisme dari makanan (Basal Metabolic Rate)
b. Olahraga
c. Shivering atau kontraksi otot skelet
d. Peningkatan produksi hormon tiroksin (meningkatkan metabolisme seluler)
e. Proses penyakit infeksi
f. Termogenesis kimiawi (rangsangan langsung dari norepinefrin dan efinefrin atau dari rangsangan langsung simpatetik)
Sedangkan hilangnya panas tubuh terjadi melalui beberapa proses yaitu :
1. Radiasi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui kontak langsung, misalnya orang berdiri didepan lemari es yang terbuka
2. Konduksi adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui kontak langsung, misalnya kontak langsung dengan es
3. Konveksi adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan udara, misalnya udara yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4. Evaporisasi adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan, misalnya pernapasan dan perspiration dari kulit. Misalnya keringat meningkatkan pengeluaran panas tubuh.
Suhu tubuh terjaga konstan meskipun adanya perubahan kondisi lingkungan. Hal ini disebabkan karena adanya proses pengaturan suhu melalui negatif feedback sistim (mekanisme umpan balik). Organ pengatur suhu yang utama adalah hipotalamus. Untuk regulasi panas tubuh diperlukan konsentrasi sodium dan kalsium yang cukup, terutama didalam dan disekitar Hipotalamus posterior. Variasi suhu orang yang sehat berkisar 0.7 derajat Celcius dari normal (1.4 F).

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh yaitu antara lain :
1. Umur :
Bayi yang baru lahir sangat dipengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya, maka dari itu harus dilindungi dari perubahan iklim yang dapat berubah dengan cepat. Anak- anak mempunyai suhu yang lebih labil dari pada orang dewasa.

UMUR SUHU (Celcius)SUHU (Fahrenheit)
Bayi baru lahir 36,1 – 37,7 97 – 100
2 tahun37,298,9
12 tahun3798,6
Dewasa3696,8

2. Aktifitas tubuh
Aktifitas otot dan proses pencernaan sangat mempengaruhi suhu tubuh. Pada pagi hari jam 04.00 – 06.00 suhu tubuh paling rendah, sedangkan sore hari sekitar jam 16.00 – 20.00 yang paling tinggi, perubahan suhu berkisar antara 1.1 – 1.6 C (2 – 3 F).

3. Jenis Kelamin
wanita lebih efisien dalam mengatur suhu internal tubuh dari pada pria, hal ini disebabkan karena hormon estrogen dapat meningkatkan jaringan lemak. Meningkatnya progesteron selama ovulasi akan meningkatkan suhu wanita sekitar 0.3 – 0.5 C (0.5 – 1 F), sedangan estrogen dan testoteron dapat meningkatkan Basal Metabolic Rate

4.Perubahan emosi
Emosi yang meningkat akan menambah kadar Adrenalin dalam tubuh sehingga metabolisme meningkat dan suhu tubuh menjadi naik.

5. Perubahan Cuaca
Perubahan cuaca, Iklim, atau musim mempengaruhi Evaporasi, radiasi, konveksi, konduksi, sehingga mempengaruhi metabolisme dan suhu tubuh.

6. Makanan, minuman, rokok, dan lavemen
Makanan, minuman dan rokok dapat merubah suhu oral, misalkan Minum air es dapat menurunkan suhu oral sekitar 0.9 C (1.6 F). Untuk itu dianjurkan mengukur suhu oral sekitar 30 menit setelah makan, minum atau merokok, sedangkan temperatur rectal diukur setelah 15 menit melakukan lavemen/ enema.

0 komentar:

Posting Komentar