24 Januari 2009

TES KESEIMBANGAN DAN FUNGSI KOORDINASI

B. TEST KESEIMBANGAN

1. TEST ROMBERG

1. Pemeriksa berdiri dalam jarak dekat untuk menjaga bila pasien jatuh.
2. Mintalah pasien berdiri dengan kaki berhimpitan dan ke 2 lengan disisi tubuh
3. Kedua mata pasien terbuka dan kemudian mintalah matanya dipejamkan.
4. Normal adanya gerakan tubuh dengan sedikit bergoyang
5. bila pasien jatuh kesamping karena hilangnya keseimbangan ( test romberg positip )

2. TEST SATU KAKI

1. Mintalah pasien berdiri pada satu kaki dengan mata tertutup
2. Kedua lengan lurus dan tetap disisi tubuh.
3. Ulangi prosedur ini pada kaki satunya.
4. Normal keseimbangan berkisar 5 detik dengan sedikit goyangan tubuh
5. Penyimpangan apabila pasien menggerakan badan dan mengayunkan kakinya untuk mencegah agar tidak jatuh

C. PEMERIKSAAN FUNGSI KOORDINASI

1. TEST MENYENTUH HIDUNG

1. Demonstrasikan setiap manuver ini terhadap pasien dan minta pasien mengulanginya.
2. Perhatikan kehalusan dan keseimbangan gerakan tersebut untuk memeriksa fungsi motor halus.
3. Mintalah pasien mengekstensikan lengan keluar sisi tubuh dan sentuhkan setiap jari ke hidung.
4. Mintalah pasien melakukan dengan mata terbuka dan kemudian dengan mata terpejam.
5. Normal pasien dapat menyentuh hidung secara bergantian.
6. Penyimpangan terjadi apabila pasien tidak mempunyai kemampuan menyentuh hidung, gerakan tidak terkordinasi, tampak kaku, lambat dan tidak teratur.

2. TEST MENEMPATKAN TUMIT KAKI

1. Posisi pasien terlentang/duduk dengan mata tertutup.
2. Mintalah pasien untuk menempatkan tumit salah satu kaki keatas tulang kering atau tibia kaki satunya.
3. Turunkan tumit tersebut dari tulang kering ke ujung kaki lainnya.
4. Normal pasien dapat menggerakan tumit kakinya keatas atau kebawah pada bagian atas tulang tibia kaki yang lainnya dalam satu garis lurus dengan teratur.
5. Penyimpangan terjadi apabila pasien sulit melakukan gerakan keatas atau kebawah, gerakan tampak tidak teratur, kaku, sering menyimpang kesamping dan tidak lurus.

3. TEST MENEPUK LUTUT

1. Posisi pasien duduk.
2. Mintalah pasien untuk menepuk lututnya dengan kedua tangan.
3. Kemudian mintalah pasien menepuk lututnya dengan telapak dan punggung tangan secara bergantian dengan gerakan yang cepat dan bergantian.
4. Mintalah pasien untuk meningkatkan kecepatan secara bertahap.
5. Normal tangan yang dominan pasien tampak lebih terkordinasi dalam gerakan, irama teratur, dapat dihentikan dengan halus dan cepat.

4. TEST TANGAN

1. Posisi pasien duduk, berdiri atau tidur terlentang.
2. Mintalah pasien menyentuh masing-masing jari dengan ibu jari dari tangan yang sama.
3. Mintalah pasien malakukan dalam rangkaian gerak yang cepat, dimulai dari jari telunjuk sampai jari kelinking.
4. Normal pasien dapat menyentuh masing- masing dari jari pada tangan yang sama dengan teratur, cepat dan halus.

5. TEST KAKI

1. Posisi pasien berbaring telentang.
2. Letakkan tangan pemeriksa pada pusat kaki pasien.
3. Mintalah pasien untuk mengetuk tangan pemeriksa dengan kaki secepat mungkin.
4. Amatilah masing-masing kaki mengenai kecepatan dan kehalusannya.
5. Normal gerakan kaki tidak secepat dan serapi tangan.

6. TEST GAYA BERJALAN

1. Mintalah pasien berjalan tanpa alas kaki mengelilingi ruang periksa.
2. Mintalah pasien berjalan dengan mata terbuka dan kemudian dengan mata tertutup.
3. Amatilah rangkaian gaya berjalan dan gerakan dari lengan, adanya kaki terseret, berjalan dengan ibu jari kaki, telapak kaki terangkat dengan lemah.
keterlambatan/ kelainan pertumbuhan tungkai, terjadinya gaya berjalan yang limbung/tidak seimbang.
4. Normal tumit yang pertama menyentuh lantai, kemudian seluruh bagian kaki
5. Tumit kedua menekan dan melayang dari lantai
6. Berat badan berpindah dari tumit pertama ke pusat kaki
7. Ayunan tungkai meningkatkan kecepatan saat berat badan pindah dari kaki kedua
8. Kaki kedua mengangkat dan melangkah mendahului kaki pertama yang masih menahan berat badan dan mengayun
9. Kaki kedua menurun kecepatannya dalam mempersiapkan sentuhan tumit selanjutnya
10. Tidak normal bila panggul dan lutut terangkat terlalu tinggi untuk menaikan kaki dan plantar fleksi dari tanah (Steppage)
11. Gerakan seperti kejang dan tidak terarah (Distonik)
12. Tungkai jauh terpisah dengan berat badan berpindah dari sisi satu kelainnya seperti gerak bebek (Distropik).

SELESAI

0 komentar:

Posting Komentar