24 Januari 2009

PALPASI ABDOMEN

D. PALPASI ABDOMEN

1. Posisi pasien berbaring terlentang dan pemeriksa disebelah kanannya.
2. Lakukan palpasi ringan di tiap kuadran abdomen dan hindari area yang telah diketahui sebelumnya sebagai titik bermasalah, seperti apendisitis.
3. Tempatkan tangan pemeriksa diatas abdomen secara datar, dengan jari-jari ekstensi dan berhimpitan serta pertahankan sejajar permukaan abdomen.
4. Palpasi dimulai perlahan dan hati-hati dari superfisial sedalam 1 cm untuk mendeteksi area nyeri, penegangan abnormal atau adanya massa.
5. Bila otot sudah lemas dapat dilakukan palpasi sedalam 2,5 - 7,5 sentimeter, untuk mengetahui keadaaan organ dan mendeteksi adanya massa yang kurang jelas teraba selama palpasi.
6. Perhatikan karakteristik dari setiap massa pada lokasi yang dalam, meliputi ukuran, lokasi, bentuk, konsistensi, nyeri, denyutan dan gerakan.
7. perhatikan wajah pasien selama palpasi untuk melihat adanya tanda/rasa tidak nyaman.
8. Bila ditemukan rasa nyeri, uji akan adanya nyeri lepas, tekan dalam kemudian lepas dengan cepat untuk mendeteksi apakah nyeri timbul dengan melepaskan tekanan.
9. Minta pasien mengangkat kepala dari meja periksa untuk melihat kontraksi otot-otot abdominal.

1. PALPASI HATI

1. Posisi pasien tidur terlentang.
2. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien.
3. letakkan tangan kiri pemeriksa dibawah torak/dada kanan posterior pasien pada iga kesebelas dan keduabelas dan tekanlah kearah atas.
4. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari-jari mengarah ke kepala/superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak di garis klavikular di bawah batas bawah hati.
5. Kemudian tekanlah dengan lembut ke dalam dan ke atas.
6. Minta pasien menarik napas dan cobalah meraba tepi hati saat abdomen mengempis.

2. PALPASI KANDUNG EMPEDU

1. Posisi pasien tidur terlentang ,
2. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
3. letakkan telapak tangan kiri pemeriksa dibawah dada kanan posterior pasien pada iga kesebelas dan keduabelas dan tekananlah kearah atas.
4. Letakkan telapak tangan kanan di atas abdomen, jari-jari mengarah ke kepala/superior pasien dan ekstensikan sehingga ujung-ujung jari terletak di garis klavikular di bawah batas bawah hati.
5. Kemudian tekan lembut ke dalam dan ke atas.
6. Mintalah pasien menarik napas dan coba meraba tepi hati saat abdomen mengempis.
7. Palpasi di bawah tepi hati pada sisi lateral dari otot rektus.
8. Bila diduga ada penyakit kandung empedu, minta pasien untuk menarik napas dalam selama palpasi.

3. PALPASI LIMPA

1. Posisi pasien tidur terlentang
2. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
3. Letakkan secara menyilang telapak tangan kiri pemeriksa di bawah pinggang kiri pasien dan tekanlah keatas
4. Letakkan telapak tangan kanan dengan jari-jari ektensi diatas abdomen dibawah tepi kiri kostal.
5. Tekanlah ujung jari kearah limpa kemudian minta pasien untuk menarik napas dalam.
6. Palpasilah tepi limpa saat limpa bergerak ke bawah kearah tangan pemeriksa
7. Apabila dalam posisi terlentang tidak bisa diraba, maka posisi pasien berbaring miring kekanan dengan kedua tungkai bawah difleksikan.
8. Pada keadaan tertentu diperlukan Schuffner test

4. PALPASI AORTA

1. Posisi pasien tidur terlentang
2. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
3. Pergunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan.
4. Palpasilah dengan perlahan namun dalam ke arah abdomen bagian atas tepat garis tengah.

E. PEMERIKSAAN ASITES

1. Posisi pasien tidur terlentang
2. Pemeriksa disamping kanan dan menghadap pasien
3. Prosedur ini memerlukan tiga tangan
4. Minta pasien atau asisten untuk menekan perut pasien dengan sisi ulnar tangan dan lengan atas tepat disepanjang garis tengah dengan arah vertikal.
5. Letakkan tangan pemeriksa dikedua sisi abdomen dan ketuklah dengan tajam salah satu sisi dengan ujung- ujung jari pemeriksa .
6. Rasakan impuls/ getaran gelombang cairan dengan ujung jari tangan yang satunya atau bisa juga menggunakan sisi ulnar dari tangan untuk merasakan getaran gelombang cairan.

0 komentar:

Posting Komentar